Minggu, 31 Maret 2013

Pertemuan 2 Enterpreneur

Mindset Menggerakkan Perilaku
Pelajaran ini saya dapatkan dari dosen saya bahwa sebenarnya Mindset Menggerakan Perilaku. Apa itu Mindset? Mindset adalah  keseluruhan/ kesatuan dari keyakinan yang kita miliki, pola pikir yang terbentuk atas dasar pendidikan dan pengalaman. Dan menurut beliau Mindset kita harus dirubah, karna mindset yang ada di fikiran kita selalu berfikir tentang masa lalu bukannya berfikir ke hal-hal yang baru dan kita sendiri takut untuk melakukan/mencoba mengembangkan kemampuan sehingga kita selalu terpaku/nyaman dengan keadaan.

Sebagai contoh coba kalian bayangkan atau kalian gambar sebuah pemandangan? Hampir setiap orang membayangkan atau menggambar pemandangan tersebut berbentuk pedesaan, yang gambarnya terdapat 2 gunung lalu ditengah gunung tersebut ada matahari lalu ditengah terdapat jalan raya menuju gunung dan tepatnya di sebelah kanan/pun kiri terdapat lahan pertanian. Mengapa kita tidak membayangkan/menggambar hal-hal yang ada di sekitar kita saat ini, gedung-gedung perkotaan dan lain-lain? Ini semua karna pola pikir / mindset kita terhadap pemandangan masih sama seperti apa yang di ajarkan oleh guru kita semasa SD. Ini membuktikan bahwa mindset kita masih terpaku dengan masa lalu. Dan di dalam Enterpreneurship mindset itu perlu dirubah, Apakah Mindset/ Pola Pikir dapat dirubah? Tentu bisa karena pola pikir adalah hasil dari sebuah proses pembelajaran (learning), maka pola pikir bisa juga diubah (unlearning), dan dibentuk ulang (relearning). Dalam merubah mindset sendiri kita butuh niat dan tenaga yang lebih agar lebih cepat dalam perubahan cara pikir kita.


Hambatan Persepsi Saat Memulai Usaha
Masalah yang dihadapi seorang pekerja pada saat memulai usaha mempunyai hambatan mental berupa persepsi negative tentang kemampuan dirinya. Hambatan mental tersebut seperti selalu beralasan "“saya tidak terlalu muda” (atau ”saya terlalu tua” bagi para pensiun), “tidak berbakat”, dan yg paling banyak adalah alasan tidak (belum) punya modal.


Untuk memulai usaha, kita hanya butuh 3M, yaitu:
1. Motivasi yg kuat,
2. Mindset yg tepat (produktif, kreatif, positif)
3. Make it (lakukan saja).

Memulai usaha bisa dimulai oleh diri sendiri ataupun dalam bentuk kelompok.






Comment Using Facebook

Senin, 25 Maret 2013

Resensi Chairul Tanjung

Dalam Buku ini kisahkan Perjuangan Chairul Tanjung (CT) yang berusaha menjadi seorang Enterpreneur, kisah tentang memulai usaha dari tidak memiliki fasilitas maupun sarana.

Terlahir dari keluarga yang sederhana. Dan pernah tinggal di kawasan kumuh gambir pada masa itu. Bersekolah di SD-SMP VANLITH dilanjutkan SMU BOEDI UTOMO. Terakhir mengenyam pendidikan di FKG UI SALEMBA. Dari kecil CT sudah akrab dengan dunia wirausaha. Titik balik ia terjun secara total berwira usaha adalah ketika ia kuliah di FKG UI. Dimana ia melihat untuk membiayai kuliahnya sang ibu rela menjual salah satu kain halus yang dimilikinya. Ia pun bertekad sejak saat itu tidak akan meminta uang lagi kepada ibunya dan akan berusaha sendiri.

Dari modal seadanya, CT membantu teman kuliahnya hinga dosen dalam urusan memperbanyak makalah (fotocopi). Selisih harga yang ditawarkan banyak menarik temannya, keuntungan dari sinilah untuk membiayai kuliahnya. Tidak berhenti hanya pada bisnis fotocopi, hingga akhirnya CT diberikan sebuah ruang khusus untuk terus mengembangkan usahanya. Setelah sukses dengan bisnis ini, usaha lainpun digelutinya selama itu halal dan menjanjikan keuntungan. Dimulai dari usaha perlengkapan dokter gigi hingga jual beli mobil.

Pekerjaan yang dilakukan CT berbeda jauh dengan disiplin ilmu yang ditekuninya di bangku kuliah. Ketika menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran Gigi UI tahun 1981, CT mengalami kesulitan finansial untuk biaya kuliah. Saat itulah kemampuannya berbisnis diasah. Ia mulai berbisnis kecil-kecilan menjual buku kuliah stensilan, kaos, dan sebagainya. Kemudian ia memiliki toko peralatan laboratorium dan kedokteran di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, namun mengalami kebangkrutan.

Setelah itu ia mencoba membuka usaha kontraktor tetapi kurang berhasil sehingga ia bekerja di perusahaan baja. Lalu, ia pindah ke perusahaan rotan di mana ia bertemu dengan tiga orang rekan dan mendirikan PT. Pariarti Shindutama. Perusahaan ini memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor, dan CT beruntung usahanya kali ini menuai untung besar karena perusahaannya mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu anak-anak dari Italia. Seiring berjalannya waktu, akhirnya CT memutuskan untuk berkarya sendiri karena terjadi perbedaan paham dengan rekan-rekannya

Comment Using Facebook

Peluang Usaha Tugas Enterpreneur


Comment Using Facebook